Emulsi
Pengertian
Emulsi
merupakan jenis koloid dengan fase terdispersinnya berupa fase cair dengan
medium pendispersinya bisa berupa zat
padat, cair, ataupun gas
.Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang
tidak dapat bercampur, biasanya terdiri dari minyak dan air, dimana cairan yang
satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain.
Komponen emulsi
Komponen dasar :
Adalah
bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi, biasanya terdiri
dari :
1.
Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu
Yaitu
zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.
2.
Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar
Yaitu
zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari
emulsi tersebut.
3.
Emulgator
Adalah
bagian Berupa zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
Komponen Tambahan :
Bahan tambahan yang sering
ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya
corrigen saporis,odoris, colouris, preservatif (pengawet), antoksidant.
Preservatif yang digunakan antara
lain metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan
klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat, dll.
Antioksidant yang digunakan antara
lain asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat, propil gallat dan asam gallat.
Bahan Pengemulsi (Emulgator)
l Emulgator alam
Yaitu
Emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang rumit. Dapat digolongkan
menjadi tiga golongan :
1.
Emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan
Bahan-bahan karbohidrat ,
bahan-bahan alami seperti akasia (gom), tragakan, agar, kondrus dan pectin.
Bahan-bahan ini membentuk koloid hidrofilik bila ditambahkan kedalam air dan
umumnya menghasilkan emulsi m/a.
a. Gom arab
b. Tragacanth
c. Agar-agar
d. Chondrus
e. Emulgator lain
2.
Emulgator alam dari hewan
Zat-zat protein seperti : gelatin,
kuning telur, kasein, dan adeps lanae. Bahan-bahan ini menghasilkan emulsi tipe
m/a. kerugian gelatin sebagai suatu zat pengemulsi adalah sediaan menjadi
terlalu cair dan menjadi lebih cair pada pendiaman.
3.
Emulgator alam dari tanah mineral
Zat padat yang terbagi halus,
seperti : tanah liat koloid termasuk bentonit, magnesium hidroksida dan
aluminium hidroksida. Umumnya membentuk emulsi tipe m/a bila bahan padat
ditambahkan ke fase air jika jumlah volume air lebih besar dari minyak. Jika
serbuk bahan padat ditambahkan dalam inyak dan volume fase minyak lebih banyak
dari air, suatu zat seperti bentonit sanggup membentuk suatu emulsi a/m. Selain
itu juga terdapat Veegum / Magnesium Aluminium Silikat
l Emulgator buatan
1. Sabun
2. Tween 20; 40; 60; 80
3. Span 20; 40; 80
Masing
– masing emulsi dengan medium pendipersi yang berbeda juga mempunyai nama yang
berbeda,yaitu sebagai berikut:
·
Emulsi gas (aerosol cair )
Emulsi gas merupakan emulsi dengan fase
terdispersinnya berupa fase cair dan medium pendispersinnya berupa gas.Salah
satu contohnya hairspray, dimana dapat
membentuk emulsi gas yang diingikan karena adannya bantuan bahan pendorong atau
propelan aerosol
·
Emulsi cair
Emulsi cair merupakan emulsi dengan fase
terdispersinya maupun pendispersinnya berupa fase cairan yang tidak saling
melarutkan karena kedua fase bersifat
polar dan non polar.Emulsi ini dapat
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu emulsi minyak didalam air contoh susu terdiri
dari lemak sebagai fase terdispersi dalam air jadi butiran minyak didalam air
atau emulsi air dalam minyak contoh margarine terdispersi dalam minyak jadi
butiran air dalam minyak.
·
Emulsi padat
padat
merupakan emulsi dengan fase terdispersinnya cair dengan fase pendispersinnya
berupa fase padat.Contoh : Gel yang dibedakan menjadi gel elastic dan gel non
elastic dimana gel elastic ikatan partikelnya tidak kuat sedangkan non elastic
ikatan antar partikelnya membentuk ikatan kovalen yang kuat.
Terdapat 2 tipe emulsi yaitu
sebagai berikut :
·
Emulsi A/M yaitu butiran –
butiran air terdispersi dalam minyak
Pada
emulsi ini butiran – butiran air yang hidrofilik stabil dalam minyak yang hidrofobik.
·
Emulsi M/A yaitu butiran –
butiran minyak terdispersi dalam air
·
Minyak yang hidrofobik
stabil dalam air yang hidrofilik
Penggunaan
emulsi dibagi menjadi dua golongan yaitu
·
emulsi untuk pemakaian dalam
meliputi per oral
atau pada injeksi intravena
·
emulsi untuk pemakaian luar
digunakan pada kulit
atau membrane mukosa yaitu linemen, losion, cream dan salep.
Ada beberpa faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi yaitu sebagai
berikut :
1. Tegangan antarmuka rendah
2. Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan
antarmuka
3. Tolakkan listrik double layer
4. Relatifitas phase pendispersi kecil
5. Viskositas tinggi.
PROSES PEMBENTUKAN EMULSI
1. DISCRUUPTION, pemecahan masa minyak menjjadi
tetesan halus yang berlangsung sangat cepat
2. Stabilization, stabilitas tetesan oleh pengemulsi
Dikenal 3 metode dalam pembuatan
emulsi yaitu :
1.Metode
gom kering
Disebut pula metode continental dan
metode 4;2;1. Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan ½ jumlah
volume air dan ¼ jumlah emulgator. Sehingga diperoleh perbandingan 4 bagian
minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator.
Pertama-tama gom didispersikan
kedalam minyak, lalu ditambahkan air sekaligus dan diaduk /digerus dengan cepat
dan searah hingga terbentuk korpus emulsi.
2.Metode
gom basah
Disebut pula sebagai metode Inggris,
cocok untuk penyiapan emulsi dengan musilago atau melarutkan gum sebagai
emulgator, dan menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering.
Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan
terlebuh dahulu kedalam air misalnya metilselulosa. 1 bagian gom ditambahkan 2
bagian air lalu diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil
terus diaduk dengan cepat.
3.Metode
botol
Disebut pula metode Forbes. Metode
inii digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan
kekentalan yang rendah. Metode ini merrupakan variasi dari metode gom kering
atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan
kemudian diencerkan dengan fase luar.
Dalam botol kering, emulgator yang
digunakan ¼ dari jumlah minyak. Ditambahkan dua bagian air lalu dikocok
kuat-kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan minyak ditambahkan sedikit
demi sedikit sambil terus dikocok, setelah emulsi utama terbentuk, dapat
diencerkan dengan air sampai volume yang tepat.
4.Metode
Penyabunan In Situ
a.
Sabun Kalsium
Emulsi
a/m yang terdiri dari campuran minyak sayur dan air jeruk,yang dibuat dengan
sederhana yaitu mencampurkan minyak dan air dalam jumlah yang sama dan dikocok
kuat-kuat. Bahan pengemulsi, terutama kalsium oleat, dibentuk secara in situ
disiapkan dari minyak sayur alami yang mengandung asam lemak bebas.
b.
Sabun Lunak
Metode
ini, basis di larutkan dalam fase air dan asam lemak dalam fase minyak. Jika
perlu, maka bahan dapat dilelehkan, komponen tersebut dapat dipisahkan dalam
dua gelas beker dan dipanaskan hingga meleleh, jika kedua fase telah mencapai
temperature yang sama, maka fase eksternal ditambahkan kedalam fase internal
dengan pengadukan.
c.
Pengemulsi Sintetik
Beberapa
pustaka memasukkannya dalam kategori metode tambahan.
Secara
umum, metode ini sama dengan metode penyabunan in situ dengan menggunakan sabun
lunak dengan perbedaan bahwa bahan pengemulsi ditambahkan pada fase dimana ia
dapat lebih melarut. Dengan perbandingan untuk emulsifier 2-5%. Emulsifikasi
tidak terjadi secepat metode penyabunan. Beberapa tipe peralatan mekanik
biasanya dibutuhkan, seperti hand homogenizer .
CARA PEMBUATAN
EMULSI
·
Dengan Mortir dan Stampel
Sering digunakan untuk membuat minyak lemak dalam ukuran
kecil
·
Botol
Minyak dengan viskositas rendah dapat dibuat dengan cara
dikocok dalam botol pengocokan dilakukan terputus – putus untuk memberi
kesempatan emulgator bekerja.
·
Mixer
Partikel fase dispersi dihaluskan dengan memasukkan
kedalam ruangan yang didalamnya terdapat pisau berputar denagn kecepatan
tinggi.
·
Homogenizer
Dengan melewatkan partikel fase dispersi melewati celah
sempit, sehingga partikel mempunyai ukuran yang sama.
PENGUJIAN
TIPE EMULSI
l Test Pengenceran Tetesan
Metode
ini berdasarkan prinsip bahwa suatu emulsi akan bercampur dengan yang menjadi
fase luarnya. Misalnya suatu emulsi tipe m/a, maka emulsi ini akan mudah
diencerkan dengan penabahan air. Begitu pula sebaliknya dengan tipe a/m.
l Test Kelarutan Pewarna
Metode
ini berdasarkan prinsip keseragaman disperse pewarna dalam emulsi , jika
pewarna larut dalam fase luar dari emulsi. Misalnya amaranth, adalah pewarna
yang larut air, maka akan terdispersi seragam pada emulsi tipe m/a. Sudan III,
adalah pewarna yang larut minyak, maka akan terdispersi seragam pada emulsi
tipe a/m.
l Test Creaming (Arah Pembentukan
Krim)
Creaming
adalah proses sedimentasi dari tetesan-tetesan terdispersi berdasarkan densitas
dari fase internal dan fase eksternal. Jika densitas relative dari kedua fase
diketahui, pembentukan arah krim dari fase dispers dapat menunjukkan tipe
emulsi yang ada. Pada sebagian besar system farmasetik, densitas fase minyak
atau lemak kurang dibandingkan fase air; sehingga, jika terjadi krim pada
bagian atas, maka emulsi tersebut adalah tipe m/a, jika emulsi krim terjadi
pada bagian bawah, maka emulsi tersebut merupakan tipe a/m.
l Test Konduktivitas Elektrik
Metode
ini berdasarkan prinsip bahwa air atau larutan berair mampu menghantarkan
listrik, dan minyak tidak dapat menghantarkan listrik. Jika suatu elektroda
diletakkan pada suatu system emulsi, konduktivitas elektrik tampak, maka emulsi
tersebut tipe m/a, dan begitu pula sebaliknya pada emulsi tipe a/m.
l Test Fluorosensi
Sangat
banyak minyak yang dapat berfluorosensi jika terpapar sinar ultra violet. Jika
setetes emulsi di uji dibawah paparan sinar ultra violet dan diamati dibawah
mikroskop menunjukkan seluruh daerah berfluorosensi maka tipe emulsi itu adalah
a/m, jika emulsi tipe m/a, maka fluorosensi hanya berupa noda.
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
BalasHapusPromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
Terimakasih kak Artikel Emulsi nya sangat membantu dan mudah dipahami
BalasHapusEmulsi adalah suatu system heterogen yang terdiri dari sebuah fase cair yang tidak tercampur yang terdispersi dalam face cair lainnya