AMINA
I.
Pengertian
Amina adalah senyawa organic yang mengandung atom
nitrogen trivalent yang mengandung atom nitrogen trivalen yang berkaitan dengan
satu atau dua atau tiga atom karbon, dimana amina juga merupakan suatu senyawa
yang mengandung gugusan amino (-NH2, - NHR, atau – NH2). Gugusan amino
mengandung nitrogen terikat, kepada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan
gugusan karbonil). Apabila salah satu karbon yang terikat pada atom nitrogen
adalah karbonil, senyawanya adalah amida, bukan amina.
II.
Ciri Khas
Di antara sejumlah golongan senyawa organic yang
memiliki sifat basa, yang terpenting adalah amina. Di samping itu sejumlah
amina memiliki keaktifan faali (fisiologis), misalnya efedrina berkhasiat
sebagai peluruh dahak, meskalina yang dapat mengakibatkan seseorang
berhalusinasi, dan amfetamina yang mempunyai efek stimulant. Kelompok senyawa
alkaloid yang berasal dari tumbuhan secara kimia juga meripakan bagian dari
golongan basa organic amina.
III.
Rumus Umum
A.
Rumus umum
untuk senyawa amina adalah :
RNH2 R2NH R3N:
Dimana R dapat berupa alkil atau ari
Dimana R dapat berupa alkil atau ari
B.
Struktur
Amina merupakan senyawa organik yang terpenting dalam
kehidupan sehari-hari dan memiliki urutan yang paling penting dalam senyawa
organik, oleh karena itu amina tidak terlepas dari semua unsur organik yang
lain. Oleh karena itu sifat-sifat yang di pelajari dalam senyawa amina akan
sangat membantu dalam memahami aspek kimiawi kelompok alkoid yang mempunyai
peran pentig dalam pembuatan obat-obat sinetik dewasa ini.
C. Tata Nama
Amina diberi nama dalam beberapa cara. Biasanya,
senyawa tersebut diberikan awalan "amino-" atau akhiran:
".-Amina" Awalan "N-" menunjukkan substitusi pada atom
nitrogen. Suatu senyawa organik dengan gugus amino beberapa disebut diamina,
triamine, tetraamine dan sebagainya.
Sistematis nama untuk beberapa amina umum:
Amina lebih rendah diberi nama dengan akhiran-amina.
Sistematis nama untuk beberapa amina umum:
Amina lebih rendah diberi nama dengan akhiran-amina.
Metilamin
Amina lebih tinggi memiliki awalan amino sebagai kelompok fungsional.
Amina lebih tinggi memiliki awalan amino sebagai kelompok fungsional.
·
2-aminopentane
(atau kadang-kadang: terpendam-2-il-amina atau pentan-2-amina).
(atau kadang-kadang: terpendam-2-il-amina atau pentan-2-amina).
Tata Nama
IUPAC (Sistematik)
Nama
sistematik untuk amina alifatik primer diberikan dengan cara seperti nama
sistematik alkohol, monohidroksi akhiran –a dalam nama alkana induknya diganti
oleh kata amina.
Contoh :
H3C-CH-CH3
2-propanamina
H3C-CH2-CH-CH2-CH3
3-pentanamina.
Untuk amina
sekunder dan tersier yang asimetrik (gugus yang terikat pada atom N tidak
sama), lazimnya diberi nama dengan menganggapnya sebagai amina primer yang
tersubtitusi pada atom N. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa gugus sustituen
yang lebih besar dianggap sebagai amina induk, sedangkan gugus subtituen yang
lebih kecil lokasinya ditunjukkan dengan cara menggunakan awalan N (yang
berarti terikat pada atom N).
Tata Nama
Trivial
Nama trivial
untuk sebagian besar amina adalah dengan menyebutkan gugus-gugus alkil/aril
yang terikat pada atom N dengan ketentuan bahwa urutan penulisannya harus
memperhatikan urutan abjad huruf terdepan dalam nama gugus alkil/aril kemudian
ditambahkan kata amina di belakang nama gugus-gugus tersebut.
Contoh :
CH3
│
CH3—NH2CH—C—NH2
│
CH3
│
CH3—NH2CH—C—NH2
│
CH3
Metilamina tersier-butilamina
D.
Klasifikasi
Amina
digolongkan menjadi amina primer (RNH2), sekunder (R2NH), atau tersier (R3N),
tergantung kepada jumlah atom karbon yang terikat pada atom nitrogen (bukan
pada atom karbon, seperti pada alkohol)
·
Beberapa (10) Amin Primer (suatu karbon Terikat kepada
N).
CH3
│
CH-NH2-CH3-C-NH2-NH2
│
CH3
·
Beberapa (20) Amin sekunder (Dua Korbon terikat
kepadaN).
CH3-NH-CH3-NH-CH3
│
NH2
·
Beberapa (30) Amin Tersier (Tiga karbon Terkait kepada
N).
CH3
│
CH — N — CH3 N
│
CNH
│
CH3
│
CH — N — CH3 N
│
CNH
│
CH3
E.
Sifat-Sifat Amina
1. Sifat Kimia
1. Sifat Kimia
A. Kebasaan
Seperti halnya amonia, semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam air bersifat basa
Contoh :
Seperti halnya amonia, semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam air bersifat basa
Contoh :
H
│
CH—N: + H – O- H CH3- N- H + HO
│
H
│
CH—N: + H – O- H CH3- N- H + HO
│
H
Metilamonium hidroksida.
Kb = ———————— = 4,37 × 10-4
Harga pKb untuk CH3NH2= - log Kb = 3,36
Untuk menelaah
kebasaan suatu amina, sering kali digunakan acuan tetapan ionisasi konjugatnya
(Ka). Untuk asam konjugat dari CH3NH2 yaitu CH3NH3+ harga tetapan ionisasi
asamnya adalah :
CH3NH3+
CH3NH2 + H+
[CH3NH2][H+]
Ka = 4,37x10
Ka = 4,37x10
[CH3NH3+]
Harga pKa untuk CH3NH3+ = -log Ka = 10,64
Harga pKa dan pKb untuk pasangan asam basa konjugat dinyatakan dengan persamaan: pKa + pKb =1
Harga pKa untuk CH3NH3+ = -log Ka = 10,64
Harga pKa dan pKb untuk pasangan asam basa konjugat dinyatakan dengan persamaan: pKa + pKb =1
Reaksi Amina dngan Asam
Amina yang larut maupun yang tidak larut dalam air
dapat bereaksi dengan asam dan menghasylkan garam yang larut dalam air.
Contoh :
(CH3CH2)2NH + HCl → (CH3CH2)2NH2+Cl-
Dietilamonium klorida.
2. Sifat Fisik
Contoh :
(CH3CH2)2NH + HCl → (CH3CH2)2NH2+Cl-
Dietilamonium klorida.
2. Sifat Fisik
Contoh :
HH
││
ROH—:OR R2NH —:NR2¨
││
ROH—:OR R2NH —:NR2¨
kcal/mol
3kcal/mol
Titik didih dari amina yang mengandung suatu ikatan
N—H adalah ditengah-tengah antara alkana (tidak ada ikatan hidrogen) dan
alcohol (ikatan alcohol kuat).
CH3CH2CH3 CH3CH2NH2 CH3CH2OH,
propana Etilamina Etanol.
Berat rumus : 44,45,46
Titik didh
(°C) : -42,17,78,5
Titik didih dari amina yang tidak mengandung ikatan N—H, jadi tidak mempunyai ikatan hidrogen, lebih rendah dari amina yang mempunyai ikatan hidrogen.
Titik didih dari amina yang tidak mengandung ikatan N—H, jadi tidak mempunyai ikatan hidrogen, lebih rendah dari amina yang mempunyai ikatan hidrogen.
F. Reaksi-Reaksi Amina
Reaksi Amina dengan Asam Nitrit
Reaksi Amina dengan Asam Nitrit
1. Amina alifatik primer dengan HNO2
menghasilkanalkohol disertai pembebasan gas N2 menurut persamaan reaksi di
bawah ini :
CH3-CH-NH2 +
HNO2→ CH3-CH-OH + N2 + H2O
│
CH2CH3
│
CH2CH3
Isopropilamina
(amina 1°) isopropil alkohol (alkohol 2°).
2. Amina alifatik/aromatik sekunder
dengan HNO2 menghasilkan senyawa N-nitrosoamina yang mengandung unsur N-N=O
Contoh :
HN=O
N + HNO2 → N + H2O
CH3 CH3
N-metilanilina N-metilnitrosoanilina
HN=O
N + HNO2 → N + H2O
CH3 CH3
N-metilanilina N-metilnitrosoanilina
3. Amina alifatik/aromatik dengan
HNO2 memberikan hasil reaksi yang ditentukkan oleh jenus amina tersier yang
digunakan. Pada amina alifatik/aromatik tersier reaksinya dengan HNO2
mengakibatkan terjadinya sustitusi cincin aromatik oleh gugus –NO seperti
contoh dibawah ini :
CH3CH2
N + HNO2 → N + H2O
CH3 CH3
N,N-dietilanilina p-nitroso –N,N- dimetilanilina.
N + HNO2 → N + H2O
CH3 CH3
N,N-dietilanilina p-nitroso –N,N- dimetilanilina.
4.
Amina aromatik primer jika direaksikan dengan HNO2 pada suhu 0°C menghasilkan
garam diazonium
Contoh: :
NH2+HNO2+HCl N= : Cl + 2H2O
Anilina benzenadiaazonium klorida.
Contoh: :
NH2+HNO2+HCl N= : Cl + 2H2O
Anilina benzenadiaazonium klorida.
Reaksi Amina
dengan Asam
Contoh :
(CH3CH2)2NH + HCl (CH3CH2)2NH+Cl-
Dietilamonium klorida
Contoh :
(CH3CH2)2NH + HCl (CH3CH2)2NH+Cl-
Dietilamonium klorida
G. Pembuatan Amina
Ada dua jalan umum untuk pembentukan amina yaitu
subtitusi dan reduksi.
1.
Reaksi Subtitusi dari Alkil Halida
Ammonia dan mengandung pasangan elektron sunyi pada
atom nitrogen, oleh sebab itu, senyawa itu dapatbertindak sebagai nukleofil
dalm reaksi subtitusi nukleofilik dari alkil halida. Reaksi dengan amonia menghasilkan
garam dari amin primer. Bila garam amina ini direaksikan dengan basa akan
dibebaskan amina bebas.
Reaksi alkil halida dengan amina dan bukan amonia akan
menghasilkan amin sekunder, tersier, atau garam amonium kuarterner, tergantung
pada amina yang digunakan.
2.
Reaksi Reduksi dari Senyawa Nitrogen lain
Reduksi dari amida atau nitril dengan litium aluminium
hidrida atau dengan gas hidrogen (hidrogenasi katalitik) menghasilkan amina.
Dengan amida, amin primer, sekunder, atau tersier bisa
didapat, tergantung kepada jumlah substitusi pada amida nitrogen.
Amida yang disubtitusi
CH3CH2CH2 —C N CH3CH2CH2- CH2NH2
Nitril 1°amina.
ayo segera bergabung dengan kami di F@N5P0K3R
BalasHapusmumpung lagi promo besar looo...
dapatkan bonus free chip, bonus rollingan, dan bonus refferalnya
ditunggu apa lagi ayo segera bergabungan dengan kami ya :* ;)